Senin, 12 Januari 2015

Pengawet Alami Ikan Asin


Ikan asin merupakan lauk dengan rasa khas yang memiliki banyak penggemar. Sayang, masih ada para pedagang yang menggunakan bahan pengawet berbahaya dalam proses pembuatan ikan asin.
Untuk itu, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang mencoba menghadirkan inovasi baru. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknologi Pertanian (PKM-M FTP) itu membuat pengawet alami ikan asin bernama “Komhandan”.
Tim PKM-M yang beranggotakan Ali Wafa, Annisa Ulfah, Oty Kiki, dan Moh Arham di bawah bimbingan Endrika Widyastuti itu memilih nama Komhandan bukan tanpa alasan. Kombinasi teh dan daun pandan sebagai pengawet alami pada produk ikan asin membuat mereka mantap menggunakan nama Kohmandan dalam inovasi itu.
Pemilihan teh sebagai bahan pengawet karena mempunyai kandungan tanin dan flavonoid sebagai anti mikroorganisme. Sementara daun pandan yang mengandung saponin dan fenol berkhasiat sebagai anti bakteri. Kedua unsur alami digunakan untuk menggantikan formalin sintetis sebagai pengawet produk ikan asin.
Terbukti, penggunaan kombinasi teh dan daun pandan ternyata mampu menghasilkan rasa yang lebih lezat dan memperpanjang umur simpan ikan asin. Keunggulan lain adalah kemudahan mencari bahan baku tersebut. Sebab teh dan daun pandan cenderung lebih mudah ditemui dimana saja daripada formalin yang hanya dapat dibeli di toko tertentu.
Untuk memperkenalkan Komhandan, empat mahasiswa tersebut menyosialisasikan kepada para janda anggota PKK Desa Tambakrejo-Sendangbiru, Kabupaten Malang. Ketua Tim Ali Wafa berharap, desa tersebut bisa menjadi sentra produksi ikan nonformalin yang aman bagi tubuh.
“Melalui PKM-M ini kami bermaksud menjadikan Desa Tambakrejo sebagai sentra produsen ikan asin non formalin karena menggunakan alternatif pengawet alami berupa teh dan daun pandan. Kami juga berharap program ini dapat meningkatkan income perkapita ibu-ibu sehingga pada akhirnya akan mengoptimalkan ekonomi Desa Tambakrejo,” kata Ali, seperti dinukil dari situs resmi UB Prasetya Online, Rabu (4/6/2014).
Kehadiran para mahasiswa tersebut mendapat sambutan positif dari warga sekitar. Bahkan, Ketua PKK Desa Tambakrejo Prasetyaningsih berharap PKM-M terus berlanjut karena bisa memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Terutama sebagai tambahan penghasilan ibu-ibu PKK Desa Tambakrejo yang sebagian besar merupakan janda dan tidak berpenghasilan tetap. (Sumber : Budidaya-ikan.com . Okezone)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kembali ke Atas